Pabrikan otomotif asal Jerman Volkswagen membentuk Joint Venture dengan perusahaan Belgia, Umicore menggarap proyek baterai mobil listrik senilai US$ 2,9 miliar atau Rp 43,79 triliun (kurs Rp 15.100). Kerja sama itu terkait suku cadang baterai listrik untuk kendaraan elektrik.
Kerja sama ini membuat Volkswagen menjadi produsen mobil Eropa yang membawa pasokan baterai listrik semakin dekat ke perusahaannya. Ini menjadi tahapan menuju produksi kendaraan listrik.
Untuk bahan baku seperti lithium, kobalt, nikel dan mangan masih bersumber dari seluruh dunia. Sementara produksi katoda baterai kemungkinan dilakukan di Pabrik Umicore di Polandia. Kerjasama antara Umicore dan Volkswagen PowerCo juga mencakup kolaborasi dalam daur ulang logam baterai.
Dilansir dari Reuters, Senin (26/9/2022), produsen mobil di Eropa berebut mengamankan saham mereka di saat makin banyak pabrik mengubah bahan baku menjadi baterai listrik. Pemain di sektor ini memang didominasi perusahaan Asia karena lebih dekat dengan sumber bahan baku.
Tahun 2030 Volkswagen berencana menjual 70% produknya dalam bentuk kendaraan listrik. Tapi industri baterai Eropa masih dalam masa pertumbuhan, dan terus berupaya menambang bahan baku dari Jerman dan Portugal, yang sayangnya terhambat oleh birokrasi.
Di Joint Venture US$ 2,9 miliar, Umicore akan memproduksi bahan katoda dan prekursor baterai untuk kapasitas baterai 160 gigawatt jam (GWh). Jumlah ini diprediksi cukup untuk 2,2 juta kendaraan.
Prosesnya akan dimulai dengan pembuatan bahan untuk kapasitas 40 GWh pada tahun 2026 di pabrik baterai pertama Volkswagen di Salzgitter, Jerman. Volkswagen berencana membangun enam pabrik baterai di Eropa dengan total kapasitas 240 GWh pada tahun 2030.
Menurut CEO Umicore Mathias Medreich, ada kemungkinan untuk menempatkan produksi baterai ini di pabrik bahan baterai Umicore yang baru diresmikan di Nysa, Polandia.