Perusahaan besar mobil Jerman, Volkswagen mengatakan akan membeli saham minoritas di produsen kendaraan listrik China, Xpeng. Langkah itu tampaknya dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Volkswagen pada kendaraan listrik di pasar utamanya.
Volkswagen mengatakan, akan menanamkan $700 juta (sekitar Rp10,5 Triliun) pada merek mobil China itu, dengan penyertaan saham di bawah lima persen.
Kedua perusahaan mobil itu bersama-sama akan mengembangkan dua model listrik bermerek VW berukuran sedang untuk diluncurkan di pasar China pada tahun 2026, kata Volkswagen.
Volkswagen menambahkan, merek Audi yang lebih mewah telah menandatangani MOU dengan SAIC, mitra Chinanya untuk memperluas kerja sama mereka dan membuat kendaraan listrik mewah yang baru.
China adalah pasar terpenting bagi Volkswagen, menyumbang sekitar 40 persen dari keseluruhan penjualannya.
Tetapi Volkswagen tertinggal dari pesaing produsen China, kehilangan gelarnya sebagai merek mobil terlaris dari BYD, sementara semakin tertinggal jauh di pasar mobil listrik yang sedang berkembang.
CEO VW, Oliver Blume mengenali pasar China bersama dengan Amerika Utara, sebagai kunci pertumbuhan Volkswagen.
Grup mobil Jerman itu bertekad untuk tetap menjadi “produsen mobil internasional paling sukses di China”, di mana menurut Blume VW kini memiliki pangsa pasar 14-15 persen.