Volkswagen menilai mobil otomatis sebagai ‘gamechanger’ industri otomotif, bukan mobil listrik. Hal ini diungkap bos Volkswagen Herbert Diess pada Minggu (5/9), saat produsen otomotif menghadapi rencana Eropa menghapus penjualan mobil bermesin pembakaran dalam pada 2035.
“Mengemudi otomatisasi akan benar-benar mengubah industri kita seperti tidak pernah dilakukan sebelumnya,” ucap Diess, dilansir dari Reuters.” Gamechanger yang sebenarnya adalah perangkat lunak dan otomatisasi,” katanya.
Pernyataan ini menanggapi tekanan perusahaan otomotif setelah Uni Eropa mengajukan proposal pada Juli tentang pelarangan penjualan mobil bensin dan diesel mulai 2035. Sementara pada pekan lalu, Greenpeace dan NGO asal Jerman, Deutsche Umwelthilfe (DUH), mengatakan, mereka akan mengambil tindakan hukum kepada perusahaan otomotif Jerman, termasuk Volkswagen, jika gagal membuat kebijakan untuk mengatasi masalah perubahan iklim.
Diess membidik mengubah Volkswagen, produsen otomotif terbesar di Eropa, menjadi penjual mobil listrik terbanyak pada 2025, bahkan mengungguli Tesla. Selain itu dia juga menjadikan layanan perangkat lunak untuk mobil otomatisasi sebagai pilar kunci bisnis masa depan Volkswagen. Hal ini mendasari Volkswagen membeli startup Argo AI, yang merupakan pesaing Alphabet Inc.
Sejauh ini sudah banyak pihak yang menghabiskan banyak dana untuk menghasilkan mobil otomatisasi, namun belum ada yang praktis digunakan secara umum lantaran terbentur aturan regulasi yang mewajibkan keberadaan manusia.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210906153434-384-690423/vw-masa-depan-otomotif-itu-mobil-pintar-bukan-mobil-listrik